Rasa ingin mengoleksi barang kadang muncul tiba-tiba. Namun, sebelumnya perlu diketahui bahwa ada hisab barang koleksi di yaumul hisab nanti.
Banyak yang sering mengoleksi berbagai barang demi memenuhi keinginan. Mulai dari koleksi pakaian, sepatu, tas, dan berbagai barang lainnya. Namun untuk seorang muslim perlu diketahui bahwa terdapat hisab barang koleksi.
Sebelumnya, perlu diketahui lebih dulu bahwa hisab merupakan istilah yang merujuk pada proses perhitungan. Hisab sendiri erat kaitannya dengan hari akhir nanti. Di mana, Allah akan melakukan perhitungan atau penilaian terhadap amal perbuatan manusia. Hisab sendiri tidak hanya mencakup perbuatan dan tindakan saja, tetapi juga berbagai barang yang dimiliki.
Hisab Barang Koleksi
Sebenarnya, hisab sendiri berlaku untuk harta benda yang dimiliki. Nantinya akan ditanya perihal asal dari harta tersebut, bagaimana menghabiskan harta tersebut, dan lainnya.
Hal ini pun berlaku untuk barang koleksi yang sering dibeli terus menerus guna mengikuti hawa nafsu. Barang koleksi kebanyakan menumpuk dan berakhir tidak dipakai, sehingga tidak mendatangkan manfaat sama sekali. Nantinya di hari perhitungan, berbagai barang koleksi yang dimiliki harus dipertanggungjawabkan.
Sebenarnya, Islam sendiri tidak melarang seorang muslim untuk membelanjakan harta bendanya. Tetapi dianjurkan untuk membelanjakan harta benda pada suatu hal yang bermanfaat.
Di samping itu, dalam Islam pun tidak diperbolehkan untuk berlaku mubazir dan boros. Sebab, kedua sifat ini lebih dekat pada setan. Dari sini, harus bisa membedakan mana yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang hanya sekedar mengikuti hawa nafsu saja.
Dalil Hisab Barang Koleksi
Sebenarnya terdapat salah satu ayat al-qur’an yang bisa dijadikan rujukan sebagai hukum dari menumpuk barang-barang (koleksi). Ayat al-qur’an yang dimaksud ialah pada Q.S At-Taubah: 34-35.
Di dalam ayat tersebut dijelaskan mengenai seseorang yang menyimpan emas dan perak tetapi tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka akan mendapatkan siksa yang pedih, berupa dipanaskan dalam api neraka.
Mengelola Barang Koleksi
Setelah mengetahui berbagai hal di atas, maka akan lebih baik untuk mulai mengelola barang koleksi. Dengan melakukan pengelolaan ini, diharapkan tidak ada lagi barang tersisa yang tidak digunakan dan akan menjadi hisaban di yaumul hisab nanti. Adapun beberapa cara pengelolaannya ialah:
1. Menjual Barang dengan Harga Miring
Hisab barang koleksi sebenarnya sangat menakutkan. Sebab nanti akan menjadi saksi diapakan barang tersebut sampai akhir hayat? Oleh sebab itu, untuk menghindari hal tersebut akan lebih baik menjual berbagai barang koleksi dengan harga miring.
Sebenarnya, untuk penentuan harga ini bisa disesuaikan dengan barang yang dimiliki. Namun, jika ingin lebih cepat, maka bisa menjualnya dengan harga yang miring.
Penjualannya pun bisa dilakukan melalui media sosial, e-commerce, atau dari mulut ke mulut. Setidaknya, dengan melakukan hal ini maka tidak akan ada barang yang mubazir dan bisa terhindar dari perhitungan di yaumul hisab nanti.
2. Menyedekahkannya
Barang-barang koleksi biasanya memiliki kondisi yang sangat baik. Itu sebabnya, untuk mengelola barang tersebut bisa dengan menyedekahkan kepada orang yang membutuhkan. Sehingga, menjadi solusi yang tepat karena digunakan untuk berada di jalan Allah.
Setidaknya barang-barang yang disedekahkan akan bermanfaat bagi orang lain. Apalagi jika digunakan untuk beribadah oleh orang tersebut, maka pahala akan sampai kepada orang yang menyedekahkan.
Kesimpulan
Demikianlah berbagai hal mengenai hisab barang koleksi. Meskipun kadang rasa ingin mengoleksi sesuatu sangat tinggi, tapi pastikan terlebih dahulu bahwa barang yang dikoleksi bisa memberikan manfaat dan tidak menumpuk mubazir. Sehingga, bisa terhindar dari perhitungan di yaumul hisab kelak.
